Percaya atau tidak, kenangan cinta pertama begitu membekas. Luka krn cinta pertama sangat sukar disembuh. Bahkan ketika luka tersebut sembuh, bekasnya akan tetap ada di sana. Setiap perkataan, sikap, benda, permintaan, apa saja darinya memutar dalam otak dan bangkit bila2 sahaja setiap kita menemukan hal-hal yang akan membangkitkan kenangan. Beberapa orang memiliki cara untuk lepas dari perasaan tersebut. Perasaan ini memang sukar untuk melaluinya, jadi beberapa orang memutuskan mengambil cara frontal dengan membuang semuanya, memutus tali silaturahm. Tak hairan jika ada lagu yang memiliki lirik “… merubah cintaku jadi benci.” Ada orang yang saling membenci dan memusuhi satu sama lain. Mereka lupa bahwa cinta pernah mempersatukan mereka. Cinta pernah membuat mereka mengagumi, menghormati, menyayangi, dan memuja satu sama lain. Mereka bahkan lupa apa yang menyebabkan mereka bisa pernah saling menyayangi (disarikan dari kata-kata Julia Roberts dalam film Notting Hill)
Buka diri, buka hati, selalu membuka diri terhadap perasaanr baru. Kegagalan demi kegagalan hanyalah pengalaman. Ketika pada saatnya nanti kita berjaya menemui cinta sejati, kita akan lebih menghargai keberhasilan itu. Seperti kat pepatah, cintailah dan sayangilah orang yang mencintaimu, jangan buat dia bersedih, karena masih banyak orang yang belum mendapatkan anugerah seperti itu. Saya mungkin menyesal pernah terlalu cinta pada seseorang pada saat yang salah suatu ketika dulu, tapi saya tidak menyesal karena setiap kegagalan selalu membawa pelajaran baru.Bg diri sy, yang pertama belum tentu yg terbaik,yg terbaik biasa nya yg terakhir...blajar dari kesilapan lalu untuk membuat yg terbaik di masa akan dtg...
Don’t ever give up, let’s see a new day has come for you.
sakit terasa hingga kini
ReplyDeleteyups...tp ader jer yg bleh lupa kan...contoh nya saya...eheheh...bley jer lupa yg dlu2...coz yg hari ni lebih baik dari smalam...
ReplyDeleteyang sakit jadi kan pngajaran agar yg mendatang xterjadi ape yg lepas..andai takdir kite merasa kebahagiaan selepas menempuhi keperitan nescaya kebahagiaan itu lebih bermakna
ReplyDelete